
Melatih Piyek/Bahan hasil ternakan sendiri merupakan sebuah kesenangan tersendiri, Apalagi piyek yang dilatih sampai berprestasi, Inilah salah satu alasan mengapa para peternak merpati kolongan berusaha mencetak racer-racer handal hasil ternakan sendiri.
Melatih bahan merpati kolongan tidak semudah melatih merpati balap atau merpati tinggian. Para pelatih/Joki dituntut bekerja lebih keras agar bahan yang dilatih dapat stabil turun memasuki tiang kolongan dengan tingkat keberhasilan dan akurasi 100%.
Tips Melatih Piyek Merpati kolongan
Berikut Tips Melatih bahan piyek agar stabil memasuki tiang kolongan:
Pastikan, piyek yang akan dibawa ke kolongan telah giring keket. Sebelum dibawa ke kolongan lakukanlah warming up, seperti menaik-turunkan burung agar otot piyek tidak keram pada saat latihan terbang.
Hari pertama latih
Untuk hari pertama dan kedua hingga piyek ngerem/ angrem cukup dengan mematok jarak latihan hingga 100 Meter.
Ketika piyek telah giring latih kembali sampai jarak maksimal 200 Meter, jika terbang sudah mantap, lurus, dan stut sudah berisi, tidak berubah-ubah, coba gandengkan dengan untul/pelatih.
Peran Pelatih/Untulan
pelatih sangat vital peranannya untuk mempengaruhi perkembangan karakter burung piyek. Pada giringan ketiga jauhkan sampai jarak 300-400 Meter dengan untulan yang turun 3/4.
Pada fase awal giring, biasanya giringan piyek tidak akan terlalu keras, Pada fase ini sebaiknya tidak memaksakan piyek masuk ke kolongan.
karena kemungkinan besar piyek akan takut dengan tiang kolongan ataupun tambang, berilah kelepakan di posisi 3/4 sebelum tambang kolong.
Di hari ketiga giring, biasanya piyek akan giring semakin keras, dalam fase itu tetap posisikan turun piyek di posisi 3/4 dulu, ulangi 3/4 sampai burung nelor.
jika piyek yang masih ndelosor , masih pendek terbangnya, jangan putus asa, latih terus , cari tenaga , dan gandengkan dengan untulan yang selalu gandeng dan terbang tinggi.
Latih giringan ke empat
Pada giringan ke empat cobalah latih menukik atas kepala , Tentunya pada saat piyek giring ngeket/keket.
jika pada jarak 300-400 Meter pada tahap sebelumnya sudah mau masuk kolong, lebih baik jangan dimundurkan dahulu jaraknya, tetapkan pada jarak 300-400 Meter, agar tenaga stut dan terbang tidak mengalami penurunan.
barulah nanti dijauhkan pada giringan ke lima dicoba dengan pelatih yg tipe 3/4 dan pelatih tipe atas pala.
Karakter pelatih/Untulan
Pada giringan ke lima cobalah latih piyek menggunakan pelatih/untulan, tipe pelatih dalam merpati kolongan ada 3 jenis, Pelatih tipe ¾ , Pelatih atas kepala dan pelatih pengerek yang tidak mau turun.
Setiap tipe pelatih mempunyai fungsi yang berbeda, joki harus jeli dalam menilai kinerja burung tipe burung 3/4 atau atas kepala .
jika kinerja lebih bagus di posisi turun 3/4, maka berikan pelatih dengan tipe 3/4 , jika karakter 3/4 sudah mulai terbentuk , latihan berikutnya adalah melatih posisi turun di atas kepala, demikian juga sebaliknya.
berikutnya adalah melatih posisi turun di atas kepala, demikian juga sebaliknya. Untuk tipe pelatih ngerek bisa digandengkan pada saat persiapan lomba , atau sudah mapan, latihan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah burung punya inisiatif untuk turun.
Proses latih akhir
Apabila piyek belum punya inisiatif untuk turun, sebaiknya ganti pelatih dengan yang punya inisiatif turun lebih baik, lakukan berulang-ulang sampai piyek benar-benar mapan dan sering masuk kolong.
Apabila piyik sudah mapan dan sering masuk kolong, ganti kembali pelatih dengan pelatih yang sulit untuk turun, apabila piyek sudah punya inisiatif turun meskipun dengan pelatih yang sulit turun, barulah piyek dinyatakan sudah siap mengikuti lomba.
Khusus burung bahan/piyek yang sulit untuk dilatih, terbang selalu pendek, atau merosot sebelum sampai ke kolongan meskipun sudah sering dilatih, harus melalui proses loloh sampai besar, agar stabil, pantau hasilnya,apakah ada perkembangan atau tidak.
jika ada perkembangan walaupun sedikit, coba lagi selama lima giringan, jika masih seperti itu , lakukan pelolohan lagi, dan uji coba lagi setelah loloh, jika masih seperti itu maka lakukan tahap loloh lagi, jika sampai lima kali berulang-ulang ternyata tidak ada perubahan , bisa kita anggap burung tidak layak untuk dilatih kolongan.
Be First to Comment